Kamis, 08 September 2016

Cerpen Capung dan Ulat



Capung dan Ulat

Pada suatu pagi yang cerah terlihat seekor capung yang terbang menikmati udara sejuk di taman yang begitu indah dan hijau, tiba-tiba terlihat seekor ulat menghampiri capung, ulat ingin berteman dengannya akan tetapi capung tidak mau berteman dengannya karena ulat buruk rupa dan tidak layak untuk berteman dengannya, ulat dicaci maki oleh capung yang sombong dan setelah itu capung meninggalkan ulat yang malang itu.

Ulat bersedih karena ulah si capung kemudian datanglah seekor belalang yang ingin menghibur si ulat, setelah berbicara ulat pun berpamitan dengan belalang dia ingin menenangkan dirinya agar merasa lebih baik, dengan bergantinya waktu terlihatlah seekor kupu-kupu yang cantik dan menawan, capung melihat kupu-kupu tersebut dia berfikir kupu-kupu pasti mau berteman dengannya, capung mengajak kupu-kupu berkenalan akan tetapi kupu-kupu hanya diam. Capung marah dan mengira kupu-kupu itu sombong, lalu kupu-kupu mengingatkan capung dengan sebuah lagu.

                                      Dari ulat yang menjijikan
                                      Buat gatal seluruh badan
                                      Jadi kepompong sendirian
                                      Berpuasa siang dan malam

                                                Inilah aku yang sekarang
                                                Kupu-kupu indah menawan
                                                Yang banyak disukai orang
                                                Hatiku menjadi senang

Setelah kupu-kupu bernyanyi capung teringat pada ulat yang dia hina, ternyata dialah ulat yang dulu dihina olehnya bahkan menolaknya untuk menjadi teman, akan tetapi ulat sekarang menjadi hewan yang lebih indah dan menawan darinya. Dia menyesali perbuatannya dengan menghina ulat, ulat adalah hewan yang baik dia sudah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu dan mau berteman dengan capung, ulat memaafkan perbuatan capung yang sombong dengan satu syarat capung tidak boleh menghina dirinya dan hewan lain.

Pesan moral yang ada dicerita ini adalah :
Pada dasarnya setiap makhluk hidup diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing jangan terlalu bangga dan angkuh dengan prestasi serta apapun yang kita miliki karena dilangit masih ada langit, jangan pernah merendahkan seseorang karena setiap makhluk ciptaan tuhan mempunyai kesempurnaannya masing-masing bahkan lebih baik dari yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar